Jumat, 24 April 2009

Pranji, First from Highest End


Pranji merupakan bukit tertinggi yang pernah saya daki bersama H2O. Ketinggian bukit tersebut sekitar 600 mdpl. Cukup tinggi untuk kami yang merupakan kelompok pencinta alam yang masih awam di dunia pendakian.
Saya mendaki Pranji saat perayaan 17 Agustus bersama Iksapala. Kami mengibarkan Sang Merah Putih di tebing Pranji yang memiliki ketinggian sekitar 200 m. Sungguh upacara yang menarik dan yang pertama kali bagi.
Kami bermalam sehari sebelum upacara dilakukan. Saat itu malam bulan purnama. Kami berharap dapat bermalam di bawah sinar rembulan dan ditemani ribuan bintang-bintang. Tapi sayang, awan tak mengizinkan kami menikmati indahnya langit malam. Bahkan badai menerka kami beberapa jam.
Namun, sekitar pukul 3 pagi langit kembali cerah ditemani ribuan bintang. Walaupun bulan telah pergi, tapi malam itu merupakan malam yang sangat indah bagi saya.
Siang harinya, Sang Merah Putih pun dikibarkan, diiringi bendera Gappeta dan Iksapala. Bendera ditarik oleh senior kami dan Mas Dedi yang merupakan wakil dari pembina kami dan anggota dari Gappeta. Sang Merah Putih turun dari puncak tebing hingga di tengah tebing. Berkibar diantara hembusan angin dan suara dedaunan yg mengiringi. Sangat hikmat.
Upacara pun selesai, kami bersiap pulang dan tidak lupa, sebagai pencinta alam kami wajib membersihkan daerah camp kami. Perjalanan menurun jelas lebih mudah dibandingkan jalan naik, jadi kami tidak terlalu lelah sampai di sekolah tercinta kami.
Kami sempat bercanda tawa bersama sebelum kembali ke rumah kita masing-masing, baik senior maupun junior. Ini merupakan perjalanan pertama saya sebagai junior. Perjalanan awal menuju puncak tertinggi di dunia ini.

2 komentar:

  1. Suatu tempat yang pasti kudatangi saat ku pulang kebumen. Tetep tawarkan pesona meski sudah kukunjungi lebih dari 5x.

    Di tunggu lagi langlangbuanamu ke sudut manapun di kota kebumen.

    Terima kasih

    BalasHapus
  2. ouyyyy... yang ini juga... lagi pada kedinginan po yo... tapi mantap pemandangane dari atas bukit pranji ini... sungai luk ulo berkelok dan batu menyerupai satwa katak jan nyozz... angine semribit.. po maneh ne ngemah...

    BalasHapus